Mustika Dewi Lanjar (42)
Mustika Dewi Lanjar kami peroleh saat melakukan labuhan kepala kerbau di pantai utara
sebelum kami melakukan labuhan kami ditemui oleh seorang kakek tua yang memakai pakaian serba putih dan berkata kepada kami agar mengambil sebuah peninggalannya dan kamipun menuruti perkataannya
Mustika Dewi Lanjar kami peroleh saat melakukan labuhan kepala kerbau di pantai utara
sebelum kami melakukan labuhan kami ditemui oleh seorang kakek tua yang memakai pakaian serba putih dan berkata kepada kami agar mengambil sebuah peninggalannya dan kamipun menuruti perkataannya
peninggalan kakek tua tersebut adalah Mustika Dewi Lanjar kami peroleh saat melakukan labuhan kepala kerbau di pantai utara sebelum kami melakukan labuhan kami ditemui oleh seorang kakek tua yang memakai pakaian serba putih dan berkata kepada kami agar mengambil sebuah peninggalannya dan kamipun menuruti perkataannya peninggalan kakek tua tersebut adalah Mustika Dewi Lanjar kami peroleh saat melakukan labuhan kepala kerbau di pantai utara sebelum kami melakukan labuhan kami ditemui oleh seorang kakek tua yang memakai pakaian serba putih dan berkata kepada kami agar mengambil sebuah peninggalannya dan kamipun menuruti perkataannya. peninggalan kakek tua tersebut adalah mustika dewi lanjar yang dahulu diberikan padanya oleh seorang ratu.
Siapa yang tak mengenal Dewi Lanjar?
Tokoh legendaris yang diyakini sebagai Sang Ratu Penguasa laut Pantai Utara Jawa ini. Apalagi di daerah pekalongan dan sekitarnya, sosok gadis berparas ayu ini telah mengakar dalam keyakinan masyarakatnya. Tapi, siapakah sebenarnya Dewi Lanjar Itu?
Pada zaman dahulu, di suatu tempat di kota Pekalongan, hiduplah seorang putri nan cantik jelita yang bernama Dewi Rara Kuning. Dalam mengarungi perjalanan hidupnya, Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang sangat berat. Dalam usia yang masih cukup muda, ia sudah menjadi janda. Suaminya meninggal dunia setelah tak lama menikahinya. Oleh karenanya, Dewi Rara Kuning lebih dikenal dengan Dewi Lanjar. ( kata Lanjar berarti janda kembang ).
Semenjak ditinggal mati suaminya tersebut, Dewi Lanjar hidup dalam kesedihan yang mendalam. Hal tersebut berjalan hingga waktu yang cukup lama. Tapi, lama kelamaan Dewi Lanjarpun berpikir kalau kesedihan ini dibiarkan larut terlalu dalam secara terus-menerus akan berakibat buruk. Oleh sebab itu, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil meratapi nasib malangnya. Baca terus
Hingga sampailah beliau di sebuah sungai yang dikenal dengan sungai Opak. Di tempat ini, Dewi Lanjar bertemu dengan Raja Mataram (Panembahan Senopati) bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa ngapung diatas air sungai. Dalam pertemuannya tersebut, Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta mengatakan tidak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu demi mendengar tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu, disarankan untuk bertapa di Pantai Selatan untuk menghadap kepada Kanjeng Ratu Kidul.
Setelah beberapa saat lamanya, mereka pun berpisah dan melanjutkan perjalanan masing-masing. Panembahan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak, sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu Kidul.
Sesampainya di Pantai Selatan, Dewi Lanjar mencari tempat yang cukup nyaman untuk bertapa. Karena ketekunan dan keteguhannya, akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) hingga bertemu dengan Ratu Kidul.
Dalam pertemuannya dengan Ratu Kidul, Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi abdi Kanjeng Ratu Penguasa Pantai Selatan, dan Ratu Kidulpun mengabulkan permintaanya tersebut. Pada suatu hari, Dewi Lanjar bersama jin - jin diperintahkan Kanjeng Ratu Kidul untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren ( kini letaknya di sekitar jembatan anim Pekalongan dan Desa Sorogenen tempat Raden Bahu membuat api ). Tapi, karena kesaktian Raden Bahu yang diperolehnya saat bertapa Ngalong (bertapa dengan kaki di atas dan kaki dibawah seperti Kalong / Kelelawar), semua godaan Dewi Lanjar dan jin-jin itupun dapat dikalahkannya. Bahkan Dewi Lanjar beserta para jin bala tentaranya tunduk kepada Raden Bahu.
Karena Dewi Lanjar tidak berhasil menjalankan tugasnya, maka ia pun tidak berani menghadap Kanjeng Ratu Kidul dan memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan. Lalu, memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dan berkuasa di Pantai Utara.
Pada zaman dahulu, di suatu tempat di kota Pekalongan, hiduplah seorang putri nan cantik jelita yang bernama Dewi Rara Kuning. Dalam mengarungi perjalanan hidupnya, Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang sangat berat. Dalam usia yang masih cukup muda, ia sudah menjadi janda. Suaminya meninggal dunia setelah tak lama menikahinya. Oleh karenanya, Dewi Rara Kuning lebih dikenal dengan Dewi Lanjar. ( kata Lanjar berarti janda kembang ).
Semenjak ditinggal mati suaminya tersebut, Dewi Lanjar hidup dalam kesedihan yang mendalam. Hal tersebut berjalan hingga waktu yang cukup lama. Tapi, lama kelamaan Dewi Lanjarpun berpikir kalau kesedihan ini dibiarkan larut terlalu dalam secara terus-menerus akan berakibat buruk. Oleh sebab itu, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil meratapi nasib malangnya. Baca terus
Hingga sampailah beliau di sebuah sungai yang dikenal dengan sungai Opak. Di tempat ini, Dewi Lanjar bertemu dengan Raja Mataram (Panembahan Senopati) bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa ngapung diatas air sungai. Dalam pertemuannya tersebut, Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta mengatakan tidak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu demi mendengar tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu, disarankan untuk bertapa di Pantai Selatan untuk menghadap kepada Kanjeng Ratu Kidul.
Setelah beberapa saat lamanya, mereka pun berpisah dan melanjutkan perjalanan masing-masing. Panembahan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak, sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu Kidul.
Sesampainya di Pantai Selatan, Dewi Lanjar mencari tempat yang cukup nyaman untuk bertapa. Karena ketekunan dan keteguhannya, akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) hingga bertemu dengan Ratu Kidul.
Dalam pertemuannya dengan Ratu Kidul, Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi abdi Kanjeng Ratu Penguasa Pantai Selatan, dan Ratu Kidulpun mengabulkan permintaanya tersebut. Pada suatu hari, Dewi Lanjar bersama jin - jin diperintahkan Kanjeng Ratu Kidul untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren ( kini letaknya di sekitar jembatan anim Pekalongan dan Desa Sorogenen tempat Raden Bahu membuat api ). Tapi, karena kesaktian Raden Bahu yang diperolehnya saat bertapa Ngalong (bertapa dengan kaki di atas dan kaki dibawah seperti Kalong / Kelelawar), semua godaan Dewi Lanjar dan jin-jin itupun dapat dikalahkannya. Bahkan Dewi Lanjar beserta para jin bala tentaranya tunduk kepada Raden Bahu.
Karena Dewi Lanjar tidak berhasil menjalankan tugasnya, maka ia pun tidak berani menghadap Kanjeng Ratu Kidul dan memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan. Lalu, memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dan berkuasa di Pantai Utara.
Mustika Dewi Lanjar mafaatnya adalah sebagai berikut ;
Manfaat Mustika Dewi Lanjar asli ini sebagai sarana yang akan membantu dalam meningkatkan kekayaan. Penggunaan Mustika ini tidak sama dengan Pesugihan dewi lanjar. Tidak akan memberikan dampak buruk bahkan tumbal. Khodam didalamnya adalah khodam putih yang akan menarik pundi pundi uang kepada Anda. Berikut beberapa penjabaran manfaat yang akan Anda dapatkan dari Mustika Dewi Lanjar:
- Meningkatkan kekayaan yang saat ini Anda miliki dalam kurun waktu yang tidak lama.
- Menjaga kekayaan Anda agar awet dan meningkat.
- Meningkatkan omset dari bisnis dan usaha Anda.
- Menarik relasi bisnis baru untuk berkerja sama bisnis dengan Anda.
- Rekan bisnis Anda akan menghormati dan menghargai Anda, sehingga ide-ide Anda akan mudah tersampaikan.
- Khodam akan memberikan gambaran atau bisikan untuk cepat dalam memahami karakter rekan bisnis Anda.
- Menjauhkan Anda dari kerugian dalam berbisnis.
- Khodam akan mengawasi kinerja pekerja dan karyawan-karyawan Anda.
- Energi dari Mustika Dewi Lanjar akan memberikan aura kenyamanan dalam tempat usaha Anda.
- Karyawan-karyawan Anda akan betah dan senang bekerja dengan Anda.
- Memberikan Anda ide-ide kreatif dalam berbisnis.
- Mempercepat pengembangan usaha Anda.
- Menjaga Usaha dan Bisnis Anda dari gangguan-gangguan ghaib yang akan menjatuhkan usaha Anda.
- Khodam akan membentengi atau Sebagai pagar ghaib dalam bisnis Anda.
- Dan masih banyak lagi manfaat luar biasa yang bisa Anda dapatkan dari mustika dewi lanjar ini.
Cara penggunaan Mustika Dewi Lanjar : akan kami sertakan bersamaan pengiriman barangnya
Cara perawatan Mustika Dewi Lanjar : akan kami sertakan bersamaan pengiriman barangnya
Mahar Mas Kawin Mustika Dewi Lanjar Rp. .7.777.000
Cara Mendapatkan Mustika Dewi Lanjar
Bagi saudara yang berminat silahkan saja langsung hub
Kirimkan SMS ke nomer yang telah kami sediakan dengan format seperti dibawah ini
Kode Barang yang di pesan :........
Nama Lengkap :…
Tgl Lahir :….
Alamat Lengkap :…
Kontak Website Abah Cakra Alam
Abah Cakra Alam : +62823 2277 1936
APAPUN YANG ANDA CARI, INSYA ALLAH ADA DISINI
ADA PERTANYAAN?? CHAT KAMI VIA WHATSAPP, TINGGAL KLIK GAMBAR APP WHATSAPP YANG BERWARNA HIJAU DI HANDPHONE ANDA.
Cara Perawatan Gaib Mustika Dewi Lanjar
Perawatan Secara Gaib sangatlah mudah, cukup menyandingkan Minyak Perawatan Pusaka dan membuka penutupnya, jika anda mau oleskan itu lebih baik. Lakukan satu malam penuh setiap Malam Jumat Kliwon atau Malam Selasa Kliwon atau Setiap Tanggal Lahir anda (bisa pilih salah satu). Jika anda lupa memberi minyak tidak akan ada efek samping hanya energi Mustika kurang maksimal.
Cara Perawatan Fisik Mustika Dewi Lanjar
Perawatan Secara Fisik tetap sangat dibutuhkan terutama bagi pecinta Batu Akik dan Batu Permata yang lebih mengutamakan keindahan Batu Mustika secara fisik. Cara Perawatan Batu Mustika dari segi fisik cucilah dengan air bersih setiap satu bulan sekali, lebih sering lebih baik. jangan menggunakan obat kimia, menggunakan sabun masih diperbolehkan, setelah dicuci keringkan dengan kain ekstra halus.
Pantangan Mustika Dewi Lanjar
Dilarang menyembahnya karena hanya kepada Tuhan kita Wajib Menyembah, selebihnya karena proses mendapatkannya dengan jalan yang baik tanpa ada unsur perjanjian tumbal dengan para khodam dan para jin, maka mustika tersebut tidak ada pantangan sama sekali, bisa untuk semua agama, bisa dimiliki bagi yang Sudah atau Belum mempunyai pusaka.
Harga Mahar Mustika Dewi Lanjar
Sangat terjangkau bukan karena mustika murahan, namun kami memaharkan mustika yang paling utama sebagai sarana menjalin silaturahmi dengan anda, dan tidak mengutamakan keuntungan semata. Karena itu kami persilahkan anda membandingkan dengan penjual lain, Insyaallah dari segi kualitas, pelayanan, harga mahar kami yang terbaik.
Efek Samping Mustika Dewi Lanjar
Saat lupa dalam memberi minyak, terbawa ke toilet, satu tempat dengan pusaka lain dan sebagainya, sangatlah aman dan tidak ada efek samping negatif.
mustika dewi lanjar, mustika dewi sri, mustika dewi kembang prabu siliwangi, mustika dewi lanjar yang asli, mustika dewi rengganis, mustika dewi nawang wulan, mustika dewi arjuna kantil, mustika temu balen dewi asih, batu mustika dewi rengganis, batu mustika dewi lanjar, batu mustika dewi, batu mustika dewi nawangsih, mustika merah delima dewi sundari, mustika merah delima dewi gayatri, mustika solusi hutang dewi sundari, mustika kecubung dewi sundari, mustika dewi sekar kedaton, batu mustika khodam dewi kunti, mustika nyi roro kidul dewi asih, khasiat mustika dewi lanjar, mustika pengasihan dewi lanjar, mustika ratu dewi lanjar, mustika pelet dewi lanjar, mustika padi dewi sri, mustika pesugihan dewi sundari, mustika patung dewi sri, mustika pelet dewi asih, mustika dewi sartika,